Medan Masih Dihantui Tawuran dan Kejahatan 3C, Kapolrestabes: Patroli Harus Lebih Efektif !

0
106

Medan, LINI NEWS – Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengakui bahwa Kota Medan masih belum sepenuhnya terbebas dari berbagai tindak kejahatan, seperti tawuran, pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), hingga aksi premanisme.

Hal ini, menurutnya, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi jajaran Polrestabes Medan agar kota ini dapat menjadi lebih kondusif, aman, dan nyaman bagi masyarakat.

Tantangan Keamanan Kota Medan

Kapolrestabes Medan menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang merasa kurang nyaman akibat maraknya aksi tawuran, kejahatan 3C, dan premanisme yang terus terjadi di beberapa wilayah.

“Yang masih menjadi keresahan masyarakat adalah tawuran, curat, curas, curanmor, serta aksi premanisme. Ini menjadi PR kita bersama,” ungkap Kapolrestabes saat memimpin apel kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) di Mapolsek Pancurbatu, Sabtu (8/2/2025) malam.

Polrestabes Medan sendiri telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menekan angka kriminalitas. Langkah preemtif dilakukan dengan melibatkan fungsi Binmas guna melakukan sosialisasi tentang bahaya kejahatan kepada masyarakat. Sementara itu, langkah preventif diambil melalui patroli rutin oleh Sabhara dan Intelkam di daerah rawan kejahatan serta melakukan penyelidikan terhadap potensi tindak kriminal.

Namun, meskipun upaya tersebut terus dilakukan, kejahatan di Kota Medan masih menjadi ancaman nyata yang harus ditangani secara lebih efektif.

Pentingnya Pemolisian yang Nyata di Tengah Masyarakat

Kapolrestabes menegaskan bahwa upaya kepolisian dalam menjaga keamanan tidak akan pernah berakhir. Ia menekankan bahwa “pemolisian” harus dilakukan secara terus-menerus dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Pemolisian itu harus dilakukan setiap detik, itulah pemolisian yang sesungguhnya. Jika masyarakat tidak merasakan kehadiran polisi, berarti ada yang harus dievaluasi,” tegasnya.

Untuk itu, patroli preventif strike yang dilakukan Polrestabes Medan bersama Sat Brimob dan Dit Samapta Polda Sumut harus lebih terlihat dan berdampak langsung.

“Saya sering berkunjung ke pos kamling dan lingkungan masyarakat. Mereka selalu menantikan patroli kepolisian. Artinya, kehadiran kita memang sangat diharapkan,” tambahnya.

Kapolrestabes juga mengingatkan bahwa patroli tidak boleh hanya menjadi rutinitas tanpa hasil. Patroli harus mampu menemukan dan menindak objek yang selama ini meresahkan warga, seperti kelompok tawuran, pengendara motor liar yang dianggap sebagai geng motor, pembawa senjata tajam, dan pengguna narkoba.

“Tindakan nyata inilah yang diharapkan pimpinan. Jangan sampai anggota bosan dengan tugas ini, karena justru kita sendiri yang harus membuatnya dinamis dan bermakna,” tegasnya.

Menjaga Disiplin dan Konsistensi

Selain itu, Kapolrestabes Medan juga menekankan pentingnya menjaga kedisiplinan dan kekompakan di antara anggota. Ia meminta personel untuk berhati-hati dalam penggunaan senjata api maupun alat-alat kepolisian lainnya agar tidak menimbulkan dampak negatif di tengah masyarakat.

“Saya yakin rekan-rekan bisa melaksanakan tugas ini dengan baik, penuh semangat, dan tetap menjaga profesionalisme. Apalagi pada hari libur, di mana masyarakat sangat membutuhkan kehadiran polisi,” katanya.

Sebagai langkah terakhir, Kapolrestabes mengimbau para pimpinan unit untuk mengatur ritme tugas agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan optimal selama 24 jam tanpa gangguan.

“Tidak ada alasan kantor polisi tutup atau tidak ada anggota yang berjaga. Masyarakat harus selalu dapat mengakses layanan kepolisian kapan pun mereka membutuhkannya,” tutupnya. (Salomo Simorangkir)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini