Karutan Andi Surya Menyulap Dinding Penjara Menjadi Tembok Harapan: Bazar Karya Warga Binaan Rutan Medan Banjir Apresiasi

0
86

Medan, LINI NEWS – Di balik jeruji besi, harapan tetap tumbuh. Di balik pagar kawat, kreativitas tak pernah padam. Sabtu, 19 Juli 2025, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan kembali membuktikan bahwa pembinaan bukan sekadar retorika, melainkan nyata berdenyut dalam setiap karya warga binaannya.

Dalam sebuah kegiatan yang penuh makna dan semangat pemberdayaan, Rutan Kelas I Medan menggelar Bazar Produk Warga Binaan di ruang kunjungan rutan. Kegiatan ini tak hanya menjadi etalase kreativitas, tetapi juga menjadi jendela transparansi pembinaan yang menyentuh hati pengunjung.

Di bawah kepemimpinan Karutan Andi Surya, Rutan Kelas I Medan tampil sebagai rumah pembinaan yang bukan hanya menjaga, tetapi juga membina jiwa dan asa. Dalam sambutannya, Andi Surya menegaskan:

“Kami ingin membuktikan bahwa di balik tembok rutan, tersembunyi potensi luar biasa. Bazar ini bukan sekadar jual beli, tetapi medium untuk memulihkan harga diri dan membangun kepercayaan diri warga binaan.”

Bazar ini menampilkan beragam karya, mulai dari kerajinan tangan, hasil pertanian seperti jamur tiram, tempe, roti, hingga produk seni kreatif hasil pelatihan kemandirian. Karya-karya ini bukan sekadar barang jadi, melainkan simbol dari proses panjang pembentukan karakter dan pelatihan yang intensif di bawah program pembinaan rutan.

Antusiasme pengunjung membuncah. Produk-produk yang dipamerkan ludes terjual, menjadi bukti bahwa kualitas karya para warga binaan layak mendapat tempat di hati masyarakat. Tak sedikit keluarga yang terharu menyaksikan perubahan positif anak, suami, atau saudara mereka yang kini berkarya dengan tangan sendiri.

“Inilah pembinaan penuh harapan—di mana kesalahan masa lalu tidak menjadi akhir, tetapi menjadi pijakan untuk bangkit,” ujar salah seorang pengunjung dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari misi besar Rutan Kelas I Medan dalam mewujudkan reintegrasi sosial yang bermartabat. Bahwa di balik status “narapidana”, masih ada manusia yang ingin diperbaiki, diberdayakan, dan dimanusiakan.

Karutan Andi Surya, sosok yang dikenal humanis sekaligus tegas, berhasil mengangkat martabat rutan menjadi ruang harapan. Bagi beliau, pembinaan bukan sekadar program, melainkan panggilan jiwa.

“Kami tak hanya menjaga tubuh, tetapi juga merawat semangat mereka untuk kembali menjadi bagian utuh dari masyarakat,” tutup Andi Surya.

Di tangan pemimpin yang tepat, bahkan penjara pun bisa menjadi sekolah kehidupan.
(Nurlince Hutabarat)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini