Medan, LINI NEWS – Setelah melaksanakan gelar Sosper lalu ibadah syukur dalam acara Bona Taon 2025 Punguan Raja Tumanggor dohot Boru Bere Kota Medan ada 10 Sepuluh di Sopo ATRestorasi, Jl. Karya Mesjid Ujung, Sei Agul, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia bersama Badan Pengurus Harian (BPH) Sektor.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia dan BPH menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselenggaranya acara ini. Mereka juga memberikan apresiasi khusus kepada Antonius Devolis Tumanggor, anggota DPRD Medan, yang hadir dengan penuh perhatian dan sukacita.
“Kami sangat bersyukur karena Bapak Antonius memberikan perhatian yang penuh sukacita dan serius kepada punguan ini. Kehadirannya menjadi dorongan besar bagi kami untuk terus membangun kebersamaan, saling mendukung, dan mengasihi satu sama lain,” ujar Ketua Panitia.

Tarian Tortor sebagai Simbol Kebersamaan
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan tarian Tortor Batak yang melibatkan seluruh anggota sektor. Tortor ini menjadi simbol kebersamaan dan kekompakan dalam Punguan Raja Tumanggor, mencerminkan semangat adat Batak yang selalu menonjolkan harmoni dan solidaritas.
Antonius Tumanggor juga ikut menyaksikan dan menikmati tarian ini dengan penuh sukacita. Ia menyampaikan rasa bangganya atas kekompakan yang ditunjukkan oleh anggota punguan. “Tortor ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan di antara kita,” ungkapnya.
Dukungan Antonius untuk Punguan Raja Tumanggor guna berkumpul untuk bersyukur di awal tahun merupakan tradisi yang mencerminkan rasa syukur atas penyertaan Tuhan di tahun sebelumnya dan harapan untuk tahun yang baru. Dalam budaya Batak, termasuk kegiatan seperti ini sering dilakukan sebagai bentuk doa bersama, mempererat hubungan kekeluargaan, dan melestarikan nilai-nilai gotong royong serta kebersamaan.

Momentum seperti ini biasanya melaksanakan
1.Doa Bersama
Memanjatkan doa kepada Tuhan sebagai wujud rasa syukur dan memohon perlindungan, kesehatan, dan keberkahan di tahun yang akan dijalani.
2.Makan Bersama
Menyantap hidangan tradisional khas suku Pakpak atau Batak, seperti pelleng atau dali ni horbo, sebagai simbol kebersamaan dan sukacita.
3.Musyawarah dan Harapan
Dalam tradisi masyarakat Batak, sering kali ada musyawarah untuk membahas rencana keluarga atau komunitas di tahun mendatang.
4.Acara Seni dan Budaya dalam beberapa pertemuan, terkadang diisi dengan tarian, musik tradisional, atau pertunjukan yang merepresentasikan identitas budaya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk refleksi spiritual tetapi juga memperkuat dan mempererat hubungan sosial dalam keluarga besar atau komunitas.
Apakah Anda atau komunitas Anda memiliki tradisi khusus yang dilakukan dalam momen ini?” ujar Antonius tersenyum.
Sebagai salah satu Tokoh yang dihormati dalam punguan, Antonius terus mendorong anggotanya untuk menjaga nilai-nilai kekeluargaan dan saling mendukung. “Kita harus bangga menjadi bagian dari komunitas ini. Punguan seperti ini adalah kekuatan sosial yang perlu terus dijaga dan dikembangkan,” tambahnya.
Acara Bona Taon 2025 berlangsung meriah dan penuh kehangatan, diakhiri dengan makan bersama serta doa untuk kelancaran dan keberkahan di Tahun yang baru.
(Nurlince Hutabarat)