Medan, LINI NEWS – Forum Pedagang Pasar & Kaki Lima Kota Medan akan mengadakan seminar yang melibatkan para pedagang kaki lima dan mitra kerja perbankan. Acara ini akan dilaksanakan di Aula Raja Inal Siregar pada Minggu, 24 November 2024, siang hari.
“Persiapan panitia sudah mencapai 75 persen, tinggal pelaksanaannya saja. Kami berharap acara ini sukses dan mendapat sambutan antusias, terutama dari generasi muda,” ujar Ketua Panitia, AP Luat Siahaan, didampingi Wakil Ketua Hakim Tarigan, Sekretaris Sahata Simanjuntak, dan Bendahara Barat Sitepu, Minggu (3/11) di Medan.
Seminar ini ditargetkan dihadiri 500 peserta yang terdiri dari pedagang dan mahasiswa. Narasumber yang akan hadir berasal dari berbagai institusi seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank BRI Iskandar Muda, serta tokoh akademik Prof. Dr. Yasonna Laoly dan Firman Jaya Daeli.
AP Luat Siahaan menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup pedagang dan menguatkan posisi rupiah sebagai tuan rumah di negeri sendiri. “Kami ingin para pedagang menjadi ‘meteor’ yang membawa perubahan, dan generasi muda sebagai pelopor untuk mengubah pola hidup di negeri ini,” katanya. Ia juga mendorong mahasiswa agar fokus menambah ilmu sebagai bekal untuk masa depan yang lebih baik.
Dia optimis bahwa dengan tekad yang kuat dari para pedagang dan dukungan political will dari pemimpin, Indonesia bisa bangkit. Ia mencontohkan negara Ethiopia, yang dulunya miskin dan dilanda kelaparan, namun kini telah menjadi negara modern berkat kepemimpinan yang berani mengangkat martabat bangsa. “Indonesia dengan sumber daya yang melimpah seharusnya bisa menjadi kekuatan ekonomi Asia,” tambahnya.
Seminar ini terbuka untuk umum dan gratis. “Melalui transfer ilmu dari para narasumber, kami yakin peserta akan mendapatkan wawasan yang berharga. Kami mengundang mahasiswa untuk hadir, mendapatkan ilmu, dan menerima piagam penghargaan,” tambah Siahaan.
Lebih lanjut, ia berharap seminar ini mampu menciptakan dampak nyata bagi ekonomi rakyat, menjadikan rupiah tuan rumah di negeri sendiri, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta memanfaatkan jasa perbankan untuk mendukung usaha dagang para pedagang kaki lima di Kota Medan. (red)