Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen: Cetiya Dewi Kwan Im, Simbol Kasih Religius dan Kerukunan untuk Semua Umat

0
33

Medan, LINI NEWS – Ketua DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B, menghadiri langsung peresmian Yayasan Cetiya Dewi Kwan Im, sebuah tempat suci yang diharapkan menjadi sumber kedamaian, kasih sayang, dan harmoni antarumat beragama. Acara tersebut berlangsung pada Minggu (22/6/2025) di Jalan Hos Cokrominoto No. 101 ABC, Jalan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area.

Peresmian ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi umat Buddha, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kota Medan, yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan cinta kasih.

“Cetiya bukan hanya bangunan, melainkan cermin kasih religius tak berbatas.”

Dalam sambutannya, Wong Chun Sen menyampaikan bahwa berdirinya Yayasan Cetiya Dewi Kwan Im adalah sebuah peristiwa bersejarah dan penuh makna. Ia menyebut bahwa Cetiya ini merupakan:

“Tempat suci, tempat berdoa, tempat menenangkan batin, dan tempat mencari kebijaksanaan serta kedamaian,”

Ia menekankan bahwa keberadaan Cetiya Dewi Kwan Im adalah simbol kasih sayang dan welas asih yang diwariskan dari sosok suci Dewi Kwan Im (Bodhisattva Avalokitesvara) — lambang cinta kasih universal dalam ajaran Buddha.

“Cetiya ini bukan sekadar bangunan dari batu dan kayu. Ini adalah monumen spiritual yang memancarkan nilai-nilai luhur yang melampaui batas agama, etnis, dan budaya,” ujarnya dengan penuh penghormatan.

Cetiya sebagai Oase Spiritual dan Simbol Kerukunan

Lebih jauh, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa kehadiran Cetiya tidak hanya diperuntukkan bagi umat Buddha, tetapi menjadi ruang kontemplatif dan inspiratif bagi siapa pun yang merindukan ketenangan jiwa dan makna hidup yang lebih dalam.

“Cetiya Dewi Kwan Im ini adalah oase spiritual. Di sinilah semangat kemanusiaan dan cinta kasih bisa tumbuh, tanpa sekat, tanpa diskriminasi,” tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa peresmian tempat ibadah ini mencerminkan kuatnya nilai kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Dalam keberagaman, menurutnya, terdapat satu cita luhur: membangun kehidupan yang saling menghargai, saling menguatkan, dan damai.

Mutiara 2: “Dalam cinta kasih yang tulus, tak ada perbedaan; hanya ada kepedulian.”

Dalam suasana penuh kehangatan tersebut, Wong Chun Sen menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam pembangunan Cetiya:

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, donatur, dan relawan. Semoga segala pengorbanan dan ketulusan hati Anda semua menjadi ladang kebajikan yang berbuah berkah melimpah.”

Ia mengajak seluruh hadirin menjadikan momen ini sebagai awal baru untuk terus menebar kebaikan. Ia menyampaikan filosofi indah:

“Mari kita sebarkan cinta kasih seperti embun pagi yang menyegarkan setiap insan, tanpa membeda-bedakan siapa pun.”

Dukungan dari Kementerian Agama dan Tokoh Umat Buddha

Turut hadir dalam peresmian tersebut Sukasdi, S.E., M.A., selaku Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, yang menyampaikan pentingnya mendukung pembangunan sarana ibadah. Ia menekankan bahwa berdana atau menyumbangkan sebagian rezeki untuk tempat suci membawa manfaat besar:

“Ber-dana itu membuka pintu rezeki. Tempat ibadah seperti Cetiya akan memberikan dampak spiritual yang panjang bagi siapa pun yang terlibat,” ujar Sukasdi.

Selain itu, hadir pula tokoh-tokoh penting seperti anggota DPRD Sumut Hasyim SE, Ketua Yayasan Djoni, Pembina Yayasan Lin Soek Ping, serta para Biksu dan rohaniawan umat Buddha, tokoh masyarakat Tionghoa, dan tamu undangan lainnya.

Resmikan Cetiya, Simbol Dimulainya Jalan Kebajikan

Sebagai tanda peresmian resmi, Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen melakukan prosesi gunting pita, menandai bahwa Yayasan Cetiya Dewi Kwan Im kini telah dibuka dan dapat digunakan untuk kegiatan ibadah serta spiritual umat Buddha dan masyarakat luas.(Nurlince Hutabarat)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini