đź”± “Bhayangkara sejati bukan hanya tajam pistolnya, tapi tajam jiwanya—karena ia takut pada Tuhan lebih dulu sebelum menaklukkan penjahat!
“Takut akan Tuhan adalah pangkal keberanian sejati; karena yang takut pada Tuhan, takkan goyah hadapi kejahatan.”
🔥 Analisis kriminal tak cukup hanya pakai logika. Bhayangkara yang unggul punya mata bathin—karena ilmu tertinggi adalah bisikan Tuhan di tengah Medan tugas!”
Patroli malam hingga ke rimba,
Langkah tenang hati waspada.
Takut Tuhan jadi utama,
Agar kuasa tak jadi dosa.
Api membara dari bara,
Disiram hujan reda membeku.
Jiwa Bhayangkara bukan sembarang sukma,
Tajam analisa, tapi tunduk pada Yang Satu.
Menjaga hukum siang dan malam,
Tak gentar walau badai menerpa.
Jangan hanya gagah di dalam seragam,
Tapi rapuh saat berhadapan dengan surga.
Pagi berkabut menjemput mentari,
Langkah tegap menuju amanah.
Ilmu jiwa bukan sekadar teori,
Tapi nurani yang hidup dalam darah.
Menangkap maling di ujung kota,
Demi rakyat, demi negara.
Tapi ingat wahai Bhayangkara,
Yang tak takut Tuhan, hatinya buta.
Bunga melati harum semerbak,
Disiram embun dari langit tinggi.
Hidup bertugas jangan pongah,
Karena Tuhan tahu isi hati.
Seragam coklat lambang wibawa,
Lencana emas bukan sekadar hiasan.
Tajam pikiran, bersih jiwa,
Itulah Bhayangkara harapan zaman.
Dirgahayu Bhayangkara Ke 79
Semoga Panjang umur
By: Nurlince Hutabarat S.Pd
(Alumni Unimed)