0
Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img

Ratu ATK, Oknum ASN BPN Sumut Diduga Korupsi Demi Gaya Hidup Mewah

Must read

LiniNews.com – Medan | Linda, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatera Utara (Sumut), belakangan ini ramai menjadi perbincangan setelah mendapat julukan “Ratu ATK” dari rekan-rekannya. Julukan tersebut muncul karena Linda diduga terlibat dalam berbagai praktik korupsi anggaran di tiga kantor BPN tempatnya bertugas, yakni di wilayah Deli Serdang, Tanjung Balai, dan Serdang Bedagai (Sergai).

Menurut informasi yang dihimpun, Linda diduga menyalahgunakan anggaran negara yang diperuntukkan bagi Alat Tulis Kantor (ATK), Pemeliharaan Kantor (APK), Pemeliharaan Kendaraan Dinas, hingga melakukan pemotongan honor pegawai. Praktik tersebut dilakukan Linda bekerja sama dengan pihak rekanan kantor, yaitu perusahaan penyedia jasa atau CV tertentu. Mereka dikabarkan membuat kuitansi fiktif sebagai alat untuk mencairkan dana korupsi.

Seorang rekan kerja Linda yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Oknum Linda sangat berani melakukan itu. Jadi uang korupsi tersebut dipakainya untuk gaya hidupnya. Gaya hidupnya bukan dari uang halal, tapi dari uang haram. Kasihan suami dan anaknya, makan dari hasil korupsi,” ujarnya dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, rekan tersebut menjelaskan bahwa suami Linda hanyalah seorang tenaga honorer di BPN Deli Serdang. Kondisi ini, diduga menjadi salah satu alasan Linda berani melakukan tindakan melawan hukum tersebut, demi membiayai kehidupan keluarganya. Namun, rekan-rekannya juga menilai bahwa tindakannya tidak bisa dibenarkan, apalagi dengan gaya hidup sombong yang kerap ditunjukkan.

“Dia sering terlihat hidup mewah. Padahal, kami tahu gajinya tidak cukup untuk itu. Banyak yang tidak suka dengannya di kantor, apalagi dia suka pamer dan merasa lebih hebat dari yang lain,” ungkap rekan lainnya.

Meski kecewa dengan tindakan Linda, beberapa rekannya tetap berharap ia bisa mengambil pelajaran dari kasus ini. Viral berita tentang dirinya, menurut mereka, seharusnya menjadi momen bagi Linda untuk introspeksi diri dan bertobat. “Kami berharap Linda berubah dan tidak mengulangi kesalahannya. Jangan memaksakan diri menjadi kaya dari uang haram. Itu hanya akan memalukan diri sendiri, keluarga, dan institusi seperti BPN,” kata mereka.

Selain itu, rekan-rekan Linda juga menyampaikan rasa kasihan terhadap keluarga Linda, terutama anak-anaknya. Mereka berharap kasus ini tidak berujung pada penahanan Linda agar anak dan keluarganya tidak semakin menderita. “Kami berdoa agar Linda tidak masuk penjara. Semoga dia bisa berubah dan menebus kesalahannya di masa depan,” tutup salah seorang rekan kerjanya.

Kasus ini telah mencoreng citra BPN di Sumatera Utara dan menjadi peringatan keras bagi ASN lain untuk menjauhi praktik-praktik korupsi. Keterlibatan oknum seperti Linda menunjukkan bahwa pengawasan internal di lingkungan pemerintahan masih memerlukan penguatan agar praktik serupa tidak terulang. (Tim Red)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article