Medan, LINI NEWS – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan kembali menorehkan kisah hangat kemanusiaan. Melalui kegiatan sosial bertajuk “Pemasyarakatan Peduli dan Berbagi”, Rutan Kelas I Medan membagikan 50 paket bantuan sosial (bansos) kepada para tukang becak yang berjuang mencari nafkah di sekitar lingkungan rutan, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan yang digelar di halaman depan Rutan itu berlangsung penuh keakraban, senyum, dan rasa haru. Para penerima bantuan tampak bersyukur, sementara jajaran petugas rutan menunjukkan wajah lembut di balik seragam tugasnya.
Sentuhan Kemanusiaan dari Balik Jeruji
Kepala Rutan Kelas I Medan, Andi Surya, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan wujud nyata kepedulian insan pemasyarakatan terhadap masyarakat sekitar.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan dan meringankan beban saudara-saudara kita para tukang becak. Selain membina warga binaan, kami juga harus hadir memberi manfaat bagi masyarakat. Itulah makna Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat,” ujar Andi dengan penuh ketulusan.
: “Kemanusiaan tidak mengenal tembok dan seragam — ia hidup di hati yang peduli.”
Bansos yang Menghidupkan Harapan
Sebanyak 50 tukang becak menerima paket sembako berisi bahan kebutuhan pokok. Bagi mereka, bantuan ini bukan sekadar beras dan minyak, tetapi simbol kehadiran pemerintah yang tidak melupakan rakyat kecil.
Seorang penerima bantuan, bernama Pak Darma, mengaku terharu dan berterima kasih atas perhatian Rutan Medan.
“Kami ini kadang tak terlihat. Tapi hari ini kami merasa dihargai,” ucapnya sambil menitikkan air mata.
Mutiara Kata Kedua: “Sedikit berbagi bisa menjadi cahaya besar bagi yang hampir padam harapannya.”
Rutan yang Tak Hanya Mengurung, Tapi Menyentuh
Karutan Andi menegaskan bahwa makna pemasyarakatan bukan hanya membina warga binaan agar kembali ke masyarakat, tapi juga menumbuhkan empati sosial di hati para petugasnya.
“Petugas pemasyarakatan tidak boleh berhenti pada tugas formal. Kita harus jadi sumber cahaya di lingkungan sekitar,” ujarnya.
“Tugas sejati pemasyarakatan bukan sekadar menjaga pintu besi, tapi membuka pintu hati.”
Kehangatan yang Meruntuhkan Sekat
Kegiatan berbagi ini menjadi ajang mempererat hubungan antara Rutan Medan dan masyarakat. Dalam suasana akrab, para petugas dan tukang becak berbincang, saling sapa, bahkan bercanda ringan. Tidak ada jarak—hanya kemanusiaan yang menyatukan.
“Kita semua bagian dari satu tubuh sosial. Ketika satu merasa lapar, yang lain harus ikut peduli,” kata Andi lagi dengan nada lembut.
“Kedekatan hati lebih kuat dari sekat tembok mana pun.”
Spirit ‘Pemasyarakatan PASTI Bermanfaat’
Melalui kegiatan ini, Andi Surya berharap agar seluruh jajaran pemasyarakatan menanamkan semangat berbagi dalam setiap langkah. Ia menegaskan bahwa keberadaan Rutan harus memberi manfaat bagi lingkungan, bukan menjadi ruang yang tertutup dari kehidupan sosial.
“Instansi yang bermanfaat bukan yang besar gedungnya, tapi yang besar hatinya.”
Dari Medan, Pesan Moral untuk Indonesia
Aksi kecil dari Rutan Medan ini menjadi teladan nasional: bahwa lembaga pemasyarakatan. (Nurlince Hutabarat)